Minggu, 17 Februari 2019
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
Garda Nasional
Garda Nasional
Garda Nasional
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Internasional
  • Kabar Mabes
  • Saintek
  • Jejak
  • Pranala
  • Pesona Indonesia
  • Persona
  • Video
Pentingnya Relawan Perdamaian di Dunia Maya Bentukan BNPT (2-end)
Duta Damai Dunia Maya yang sudah dibentuk BNPT sangat diperlukan dalam menangkal konten-konten negatif yang disebarkan oleh kelompok radikal.

Pentingnya Relawan Perdamaian di Dunia Maya Bentukan BNPT (2-end)

  • Rabu, 5 Desember 2018   09:06 AM
  • Irfan Mualim

Gardanasional, Jakarta - Jika diteliti lebih lanjut, antara kelompok yang setuju menggunakan berita hoax dan ikut mereproduksi dibandingkan dengan kelompok yang tidak setuju, tentunya jumlahnya sangat besar kelompok yang tidak setuju. Masalahnya, kelompok tidak setuju selama ini lebih banyak bersikap diam atau silent majority.

Demikian diungkapkan Peneliti di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Adnan Anwar di Jakarta, Rabu 5 Desember 2018.

“Ada istilah di masyarakat kita ini mengatakan yang waras lebih baik ngalah.  Padahal jadi orang baik atau waras itu tidak boleh diam," tegasnya.

Baca juga: http://gardanasional.id/post/10370/pentingnya-relawan-perdamaian-di-dunia-maya-bentukan-bnpt-1

Menurutnya, orang-orang baik yang ‘waras’ lebih banyak diam dikarenakan malas berdebat atau bertengkar. Mereka beranggapan untuk apa bertengkar di dunia maya yang tentunya akan membuang-buang waktu, karena dinilai bangsa menjadi bangsa yang tidak produktif. Karena bagi orang yang memproduksi pekerjaan produktifitas dan pengetahuan, berbicara di dunia maya menjadi perbuatan yang sia sia.

"Sementara yang orang baik ini tadi males bertengkar saja. Padahal untuk menjadi relawan di dunia maya ini harus disadarkan untuk melawan kelompok-kelompok itu. Sebenanrya sangat banyak yang mau menjadi relawan perdamaian asal cara-caranya tempat,” imbuhnya.

Sehingga karena melihat sikap diam itulah kelompok-kelompok yang suka menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax di dunia maya ini melakukannya secara massif dan  menanggap apa yang mereka lakukan itu adalah dakwah sebagai kewajiban untuk berjihad.

“Bagi kita itu bukan jihad, jihad dari mana? memecah belah kok bisa dibilang jihad. Itu tentunya sesuatu  pikiran yang keliru dan harus dilawan supaya ini jangan terus menerus terjadi. Kalau dibiarkan akhirnya dianggap sebagai kebenaran oleh masyarakat," tegasnya.

Selama ini dirinya juga mengamati di kalangan kelompok atau grup-grup para santri-santri, bahkan ada di pesantren juga sering memproduksi semacam fatwa atau penjelasan fatwa tentang masalah-masalah yang populer di masyarakat, tetapi dengan pendekatan dan kajian keilmuan.

“Tentunya ini sangat bagus dan mencerdaskan, sehingga orang bisa belajar dari  pandangan-pandangan  pesantren. Hanya mungkin mereka kalah militansi, karena begitu dianggap sudah selesai mereka tidak aktif lagi,” katanya.

Karena itu, ia menyambut baik dengan adanya relawan Duta Damai Dunia Maya yang sudah dibentuk Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) dalam menebar konten perdamaian di dunia maya.

Menurutnya, konten yang dibuat para duta damai dunia maya BNPT itu  juga harus memiliki kemampuan atau akses terhadap sumber-sumber pengambilan kebijakan sehingga bisa mendapatkan informasi yang kredibel tentang suatu masalah tertentu.

"Harus dishare terus menerus, tidak boleh lelah untuk menshare. Jadi  ada unsur edukasinya, saya kira  gagasannya sudah sangat bagus tinggal klasisifikasi dan sistematikan supaya gerakan ini bisa membendung propaganda ujaran kebencian atau berita hoax,” tutupnya.

Tags:
bnpt duta damai dunia maya
Share:

Artikel Terkait:

Menristekdikti: Terima Kasih BNPT, Saya Akan Berikan Beasiswa ke Anak Korban Teroris

Menristekdikti: Terima Kasih BNPT, Saya Akan Berikan Be

  • Sabtu, 16 Feb 2019
Hard Power Approach, Bukan Satu-Satunya Cara Penanggulangan Terorisme di Indonesia

Hard Power Approach, Bukan Satu-Satunya Cara Penanggula

  • Jumat, 15 Feb 2019
Suhadi Alius 'Berani' Berantas Terorisme di Indonesia, Ali Imron Beberkan Buktinya

Suhadi Alius 'Berani' Berantas Terorisme di Indonesia,

  • Jumat, 15 Feb 2019
Suhardi Alius Luncurkan Buku ke Empat, Isinya 'Jenius'

Suhardi Alius Luncurkan Buku ke Empat, Isinya 'Jenius'

  • Kamis, 14 Feb 2019
  • Terpopuler
  • Trending
Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

  • Rabu, 15 Feb 2017 | 12:01 PM
Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

  • Jumat, 3 Mar 2017 | 06:48 AM
Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 10:40 AM
Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

  • Selasa, 14 Feb 2017 | 02:54 PM
Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 08:25 AM
Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

  • Rabu, 27 Jun 2018 | 07:09 AM
Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

  • Jumat, 1 Jun 2018 | 08:00 AM
Sebotol Madu di Amankan, Saat  Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Sebotol Madu di Amankan, Saat Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

  • Rabu, 30 Mei 2018 | 09:00 AM
Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

  • Senin, 14 Mei 2018 | 12:16 AM
Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

  • Senin, 23 Apr 2018 | 02:30 PM

Tag Terpopuler

Gardanasional Tni Menteri Pariwisata Arief Yahya Garda Nasional Tni Menpar Arief Yahya Menpar Arief Yahya Militer Tni Al Terorisme Wonderful Indonesia Militer Tni Ad Polri Bnpt Pariwisata Indonesia Panglima Tni Amerika Serikat Mabes Tni Tentara
Pentingnya Relawan Perdamaian di Dunia Maya Bentukan BNPT (2-end)
Duta Damai Dunia Maya yang sudah dibentuk BNPT sangat diperlukan dalam menangkal konten-konten negatif yang disebarkan oleh kelompok radikal.

Pentingnya Relawan Perdamaian di Dunia Maya Bentukan BNPT (2-end)

  • Rabu, 5 Desember 2018   09:06 AM
  • Irfan Mualim

Gardanasional, Jakarta - Jika diteliti lebih lanjut, antara kelompok yang setuju menggunakan berita hoax dan ikut mereproduksi dibandingkan dengan kelompok yang tidak setuju, tentunya jumlahnya sangat besar kelompok yang tidak setuju. Masalahnya, kelompok tidak setuju selama ini lebih banyak bersikap diam atau silent majority.

Demikian diungkapkan Peneliti di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Adnan Anwar di Jakarta, Rabu 5 Desember 2018.

“Ada istilah di masyarakat kita ini mengatakan yang waras lebih baik ngalah.  Padahal jadi orang baik atau waras itu tidak boleh diam," tegasnya.

Baca juga: http://gardanasional.id/post/10370/pentingnya-relawan-perdamaian-di-dunia-maya-bentukan-bnpt-1

Menurutnya, orang-orang baik yang ‘waras’ lebih banyak diam dikarenakan malas berdebat atau bertengkar. Mereka beranggapan untuk apa bertengkar di dunia maya yang tentunya akan membuang-buang waktu, karena dinilai bangsa menjadi bangsa yang tidak produktif. Karena bagi orang yang memproduksi pekerjaan produktifitas dan pengetahuan, berbicara di dunia maya menjadi perbuatan yang sia sia.

"Sementara yang orang baik ini tadi males bertengkar saja. Padahal untuk menjadi relawan di dunia maya ini harus disadarkan untuk melawan kelompok-kelompok itu. Sebenanrya sangat banyak yang mau menjadi relawan perdamaian asal cara-caranya tempat,” imbuhnya.

Sehingga karena melihat sikap diam itulah kelompok-kelompok yang suka menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax di dunia maya ini melakukannya secara massif dan  menanggap apa yang mereka lakukan itu adalah dakwah sebagai kewajiban untuk berjihad.

“Bagi kita itu bukan jihad, jihad dari mana? memecah belah kok bisa dibilang jihad. Itu tentunya sesuatu  pikiran yang keliru dan harus dilawan supaya ini jangan terus menerus terjadi. Kalau dibiarkan akhirnya dianggap sebagai kebenaran oleh masyarakat," tegasnya.

Selama ini dirinya juga mengamati di kalangan kelompok atau grup-grup para santri-santri, bahkan ada di pesantren juga sering memproduksi semacam fatwa atau penjelasan fatwa tentang masalah-masalah yang populer di masyarakat, tetapi dengan pendekatan dan kajian keilmuan.

“Tentunya ini sangat bagus dan mencerdaskan, sehingga orang bisa belajar dari  pandangan-pandangan  pesantren. Hanya mungkin mereka kalah militansi, karena begitu dianggap sudah selesai mereka tidak aktif lagi,” katanya.

Karena itu, ia menyambut baik dengan adanya relawan Duta Damai Dunia Maya yang sudah dibentuk Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) dalam menebar konten perdamaian di dunia maya.

Menurutnya, konten yang dibuat para duta damai dunia maya BNPT itu  juga harus memiliki kemampuan atau akses terhadap sumber-sumber pengambilan kebijakan sehingga bisa mendapatkan informasi yang kredibel tentang suatu masalah tertentu.

"Harus dishare terus menerus, tidak boleh lelah untuk menshare. Jadi  ada unsur edukasinya, saya kira  gagasannya sudah sangat bagus tinggal klasisifikasi dan sistematikan supaya gerakan ini bisa membendung propaganda ujaran kebencian atau berita hoax,” tutupnya.

Tags:
bnpt duta damai dunia maya
Share:

Artikel Terkait:

Menristekdikti: Terima Kasih BNPT, Saya Akan Berikan Beasiswa ke Anak Korban Teroris

Menristekdikti: Terima Kasih BNPT, Saya Akan Berikan Be

  • Sabtu, 16 Feb 2019
Hard Power Approach, Bukan Satu-Satunya Cara Penanggulangan Terorisme di Indonesia

Hard Power Approach, Bukan Satu-Satunya Cara Penanggula

  • Jumat, 15 Feb 2019
Suhadi Alius 'Berani' Berantas Terorisme di Indonesia, Ali Imron Beberkan Buktinya

Suhadi Alius 'Berani' Berantas Terorisme di Indonesia,

  • Jumat, 15 Feb 2019
Suhardi Alius Luncurkan Buku ke Empat, Isinya 'Jenius'

Suhardi Alius Luncurkan Buku ke Empat, Isinya 'Jenius'

  • Kamis, 14 Feb 2019
  • Terpopuler
  • Trending
Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

  • Rabu, 15 Feb 2017 | 12:01 PM
Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

  • Jumat, 3 Mar 2017 | 06:48 AM
Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 10:40 AM
Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

  • Selasa, 14 Feb 2017 | 02:54 PM
Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 08:25 AM
Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

  • Rabu, 27 Jun 2018 | 07:09 AM
Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

  • Jumat, 1 Jun 2018 | 08:00 AM
Sebotol Madu di Amankan, Saat  Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Sebotol Madu di Amankan, Saat Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

  • Rabu, 30 Mei 2018 | 09:00 AM
Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

  • Senin, 14 Mei 2018 | 12:16 AM
Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

  • Senin, 23 Apr 2018 | 02:30 PM

Tag Terpopuler

Gardanasional Tni Menteri Pariwisata Arief Yahya Garda Nasional Tni Menpar Arief Yahya Menpar Arief Yahya Militer Tni Al Terorisme Wonderful Indonesia Militer Tni Ad Polri Bnpt Pariwisata Indonesia Panglima Tni Amerika Serikat Mabes Tni Tentara
Copyrights © 2019 Garda Nasional.
Tentang Kami Disclaimer Pedoman Media Siber
info@gardanasional.id