Gardanasional, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, Jazuli Juwaini meminta aparat bertindak tegas terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga melakukan pembunuhan 31 pekerja proyek jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua beberapa waktu lalu, Kamis 6 Desember 2018.
Jazuli mengusulkan aparat menerapkan prosedur tetap penindakan terorisme dalam menangani kasus tersebut.
"Lakukan dengan protap pemberantasan terorisme, karena nyatanya mereka kategori teroris," ujarnya di Jakarta.
Menurutnya, KKB yang juga OPM tergolong kelompok teroris karena menyebarkan teror yang meluas. Selain itu, pelabelan OPM sebagai kelompok teroris karena mereka membunuh warga sipil, aparat, hingga menyerang objek stretegis publik. Bahkan, kegiatan OPM selama ini juga memiliki motif politik serta mengacaukan keamanan negara, khususnya di Papua.
Penyebutan OPM sebagai organisasi teroris, kata Jazuli, sejalan dengan definisi terorisme di dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorisme.
Pasal 2 UU 5/2018 menyebutkan terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban secara massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
Ia menilai pembunuhan yang dilakukan OPM merupakan tindakan biadab. Lalu mempertanyakan motivasi OPM membunuh pekerja proyek yang tak bersalah. Terlebih, para pekerja proyek tersebut merupakan tulang punggung keluarga.
"Negara tidak boleh tinggal diam. Kejar dan minta pertanggungjawaban yang setimpal," katanya.
Terkait kejadian itu, Jazuli mendukung TNI/Polri melakukan upaya pemulihan keamanan, termasuk menyelamatkan para pekerja yang mungkin masih disandera oleh kelompok OPM. Ia juga mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dan meminta pemerintah menjamin keberlangsungan hidup mereka.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menyebut OPM sebagai dalang pembunuhan 31 pekerja proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.