Minggu, 17 Februari 2019
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
Garda Nasional
Garda Nasional
Garda Nasional
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Internasional
  • Kabar Mabes
  • Saintek
  • Jejak
  • Pranala
  • Pesona Indonesia
  • Persona
  • Video
Meriam Ini Pernah Hancurkan Tentara AS dan Inggris
Benteng Blorok suatu meriam berjenis 40MM/Gempur yang menjadi senjata andalan saat perjuangan.

Meriam Ini Pernah Hancurkan Tentara AS dan Inggris

  • Rabu, 7 Maret 2018   04:00 PM
  • Selvitri Sedria

GARDANASIONAL, JAKARTA- "Manusia dibelakang senjata itulah yang menentukan peranannya, dan mental manusia lah yang menjadi landasan utamanya".

Banteng Brolok adalah sebutan dari meriam 40 milimeter/Gempur, merupakan sebuah senjata artileri dibuat pada sekitar 1947 sampai 1948, di pabrik senjata Kedung Banteng, Solo, Jawa Tengah.

Meriam itu dinamakan Banteng Blorok karena dua hal. Pertama karena senjata ini dibuat di Kedung Banteng, kemudian corak kelirnya belang-belang, atau disebut juga blorok.

Inspirasi desain Banteng Blorok berasal dari meriam kaliber 40 milimeter Luchtdoel Artilerie/Automatic Gun M-1 AA/40 MM. Dia merupakan senjata antiserangan udara. Benteng Blorok pertama kali digunakan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL), untuk menghadapi serangan udara Jepang dalam perang dunia ke II. Karena kalah, akhirnya Benteng Blorok diambil alih oleh Jepang buat menghadapi tentara Inggris dan Amerika Serikat pada 1942 sampai 1945.

 

Tidak ingin lama-lama dikuasai oleh bangsa asing, pada 1945 Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berhasil merebut Benteng Blorok dari tangan Jepang di Surabaya. TKR menggunakan meriam itu untuk menghadapi tentara Inggris dan Belanda di Agresi Militer ke-I.

Benteng Blorok lantas menjadi andalan TKR dalam pertempuran. Pada 18 September 1948, si Blorok digunakan buat menumpas pemberontakan PKI dan Front Demokrasi Rakyat (FDR). Benteng Blorok dikendalikan oleh prajurit Tarumanegara Siliwangi, Mayor Sentot Iskandardinata, di bawah pimpinan Kapten Inf Amir Machmud.

Meriam itu juga dipakai dalam pertempuran melawan Agresi Militer Belanda ke-II di berbagai daerah. Yaitu di Jombang, Peterongan, Tulungagung, Jembatan Ngujang, Sawahan, Kalangbret, Cabe I, dan Gajah Glotan Campur Darat. Saat itu Benteng Blorok dikendalikan oleh Kapten ART M. Kasmani. Benteng Blorok terus dijaga oleh para BKR, karena memang digdaya buat menghadapi musuh.

Karena dianggap sangat berjasa, meriam Benteng Blorok dijaga hingga dipensiunkan. Kini senjata itu dipajang dan mash dirawat di Museum Satriamandala.

Tags:
gardanasional alutsista perang sejarah tni
Share:

Artikel Terkait:

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [4]: Gary Powers Sang Kambing Hitam

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [4]: Gary

  • Senin, 30 Apr 2018
Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [3]: Pilot Dibekali Tablet Bunuh Diri

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [3]: Pilot

  • Senin, 30 Apr 2018
Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [2]: Saat AS Begitu Takut Bomber Sovyet

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [2]: Saat

  • Senin, 30 Apr 2018
Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [1]: Pesawat Black Jet U-2

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [1]: Pesaw

  • Senin, 30 Apr 2018
  • Terpopuler
  • Trending
Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

  • Rabu, 15 Feb 2017 | 12:01 PM
Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

  • Jumat, 3 Mar 2017 | 06:48 AM
Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 10:40 AM
Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

  • Selasa, 14 Feb 2017 | 02:54 PM
Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 08:25 AM
Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

  • Rabu, 27 Jun 2018 | 07:09 AM
Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

  • Jumat, 1 Jun 2018 | 08:00 AM
Sebotol Madu di Amankan, Saat  Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Sebotol Madu di Amankan, Saat Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

  • Rabu, 30 Mei 2018 | 09:00 AM
Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

  • Senin, 14 Mei 2018 | 12:16 AM
Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

  • Senin, 23 Apr 2018 | 02:30 PM

Tag Terpopuler

Gardanasional Tni Menteri Pariwisata Arief Yahya Garda Nasional Tni Menpar Arief Yahya Menpar Arief Yahya Militer Tni Al Terorisme Wonderful Indonesia Militer Tni Ad Polri Bnpt Pariwisata Indonesia Panglima Tni Amerika Serikat Mabes Tni Tentara
Meriam Ini Pernah Hancurkan Tentara AS dan Inggris
Benteng Blorok suatu meriam berjenis 40MM/Gempur yang menjadi senjata andalan saat perjuangan.

Meriam Ini Pernah Hancurkan Tentara AS dan Inggris

  • Rabu, 7 Maret 2018   04:00 PM
  • Selvitri Sedria

GARDANASIONAL, JAKARTA- "Manusia dibelakang senjata itulah yang menentukan peranannya, dan mental manusia lah yang menjadi landasan utamanya".

Banteng Brolok adalah sebutan dari meriam 40 milimeter/Gempur, merupakan sebuah senjata artileri dibuat pada sekitar 1947 sampai 1948, di pabrik senjata Kedung Banteng, Solo, Jawa Tengah.

Meriam itu dinamakan Banteng Blorok karena dua hal. Pertama karena senjata ini dibuat di Kedung Banteng, kemudian corak kelirnya belang-belang, atau disebut juga blorok.

Inspirasi desain Banteng Blorok berasal dari meriam kaliber 40 milimeter Luchtdoel Artilerie/Automatic Gun M-1 AA/40 MM. Dia merupakan senjata antiserangan udara. Benteng Blorok pertama kali digunakan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL), untuk menghadapi serangan udara Jepang dalam perang dunia ke II. Karena kalah, akhirnya Benteng Blorok diambil alih oleh Jepang buat menghadapi tentara Inggris dan Amerika Serikat pada 1942 sampai 1945.

 

Tidak ingin lama-lama dikuasai oleh bangsa asing, pada 1945 Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berhasil merebut Benteng Blorok dari tangan Jepang di Surabaya. TKR menggunakan meriam itu untuk menghadapi tentara Inggris dan Belanda di Agresi Militer ke-I.

Benteng Blorok lantas menjadi andalan TKR dalam pertempuran. Pada 18 September 1948, si Blorok digunakan buat menumpas pemberontakan PKI dan Front Demokrasi Rakyat (FDR). Benteng Blorok dikendalikan oleh prajurit Tarumanegara Siliwangi, Mayor Sentot Iskandardinata, di bawah pimpinan Kapten Inf Amir Machmud.

Meriam itu juga dipakai dalam pertempuran melawan Agresi Militer Belanda ke-II di berbagai daerah. Yaitu di Jombang, Peterongan, Tulungagung, Jembatan Ngujang, Sawahan, Kalangbret, Cabe I, dan Gajah Glotan Campur Darat. Saat itu Benteng Blorok dikendalikan oleh Kapten ART M. Kasmani. Benteng Blorok terus dijaga oleh para BKR, karena memang digdaya buat menghadapi musuh.

Karena dianggap sangat berjasa, meriam Benteng Blorok dijaga hingga dipensiunkan. Kini senjata itu dipajang dan mash dirawat di Museum Satriamandala.

Tags:
gardanasional alutsista perang sejarah tni
Share:

Artikel Terkait:

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [4]: Gary Powers Sang Kambing Hitam

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [4]: Gary

  • Senin, 30 Apr 2018
Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [3]: Pilot Dibekali Tablet Bunuh Diri

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [3]: Pilot

  • Senin, 30 Apr 2018
Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [2]: Saat AS Begitu Takut Bomber Sovyet

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [2]: Saat

  • Senin, 30 Apr 2018
Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [1]: Pesawat Black Jet U-2

Kisah Konspiratif di Balik Pesawat Mata-mata [1]: Pesaw

  • Senin, 30 Apr 2018
  • Terpopuler
  • Trending
Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

  • Rabu, 15 Feb 2017 | 12:01 PM
Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

  • Jumat, 3 Mar 2017 | 06:48 AM
Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 10:40 AM
Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

  • Selasa, 14 Feb 2017 | 02:54 PM
Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 08:25 AM
Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

  • Rabu, 27 Jun 2018 | 07:09 AM
Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

  • Jumat, 1 Jun 2018 | 08:00 AM
Sebotol Madu di Amankan, Saat  Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Sebotol Madu di Amankan, Saat Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

  • Rabu, 30 Mei 2018 | 09:00 AM
Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

  • Senin, 14 Mei 2018 | 12:16 AM
Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

  • Senin, 23 Apr 2018 | 02:30 PM

Tag Terpopuler

Gardanasional Tni Menteri Pariwisata Arief Yahya Garda Nasional Tni Menpar Arief Yahya Menpar Arief Yahya Militer Tni Al Terorisme Wonderful Indonesia Militer Tni Ad Polri Bnpt Pariwisata Indonesia Panglima Tni Amerika Serikat Mabes Tni Tentara
Copyrights © 2019 Garda Nasional.
Tentang Kami Disclaimer Pedoman Media Siber
info@gardanasional.id