Minggu, 17 Februari 2019
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
Garda Nasional
Garda Nasional
Garda Nasional
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Internasional
  • Kabar Mabes
  • Saintek
  • Jejak
  • Pranala
  • Pesona Indonesia
  • Persona
  • Video
Konfrontasi Indonesia-Malaysia: KKO Habisi Tentara Malaysia di Kalabakan
Disebutkan , Kalabakan diserbu satu batalion prajurit KKO. Padahal faktanya para penyerang berjumlah tidak lebih dari tiga regu

Konfrontasi Indonesia-Malaysia: KKO Habisi Tentara Malaysia di Kalabakan

  • Selasa, 17 April 2018   07:00 PM
  • Giffar

GARDANASIONAL--Dari sekian banyak kegagalan penyusupan sukarelawan Dwikora Indonesia ke Malaysia, sukses penyerbuan dan penyerangan ke Kalabakan merupakan suatu catatan gemilang bagi pihak Indonesia.

Namun, ada sejumlah fakta menarik yang tak banyak diketahui publik, seperti dikisahkan sendiri oleh Mayjen Walter Walker dalam otobiografinya, ‘Fighting General. The Public and Private Campaigns of Sir General Walter Walker’.

Alkisah, sebenarnya pendadakan di Kalabakan tidak perlu terjadi, karena sudah ada peringatan sebelumnya dari Brigadir Jenderal Glennie, Deputy Director of Operations. Glennie yang gemar menyusuri anak sungai di Kalimantan dapat membaca, kalau Tawau yang memiliki banyak industri perkebunan dan tiga perlima  populasinya adalah tenaga kerja Indonesia, merupakan wilayah atau tempat strategis yang dengan mudah dapat didadaki Indonesia.

Lima kompi digelar dan diterjunkan Indonesia di Pulau Sebatik. Reputasi serta keahlian tempur prajurit Indonesia yang cukup membuat ngeri, membuat Glennie memberikan peringatan waspada bagi prajurit 3rd Batt, Royal Malay Regiment (RMA) dan satu kompi King's Own Yorkshire Light Infantry yang saat itu menjaga Tawau. Karena Royal Navy memiliki destroyer yang memiliki radar di lepas pantai Tawau, Brigjen Glennie bisa membaca bahwa arah serangan nantinya akan datang bukan melalui wilayah laut, melainkan dari wilayah rawa yang sulit dijaga.

Sayangnya, 3rd RMA yang baru tiba di Tawau tidak mengikuti perintah Glennie. Saat 35 KKO dan 128 sukarelawan menyeberangi perbatasan, tujuan awal mereka memang menyerang Kalabakan di sebelah barat dan kemudian menunggu dukungan dari TKI yang bekerja di sana untuk bergabung bersama dan menduduki Tawau. Strategi popular uprising, yang merupakan gaya komunis ini didasarkan pada laporan intelijen yang terlalu berani dan cenderung mengarah ke ilusi.

Setelah delapan hari melintasi rawa, pada 29 Desember pasukan KKO tiba di tepi hutan di sekitar Kalabakan, dan siap untuk melancarkan serangan. Kalabakan sendiri hanya diperkuat di dua posisi, satu pos polisi di tepi sungai yang mengarah ke Cowie Harbour dan dua gubuk milik RMA. Pos polisi yang diperkuat oleh barikade kawat berduri dan kantung pasir dijaga oleh 15 personel. Sementara itu RMA memiliki kekuatan satu peleton dan dua seksi. Bodohnya, gubuk-gubuk ini tidak diperkuat oleh karung-karung pasir yang setidaknya bisa menghentikan laju peluru.

Saat malam tiba, prajurit 3rd RMA juga tidak disiplin. Sebagian besar bersantai, ada yang terus mengisi perut, membaca buku, mencuci baju, dan tidak ada personel yang berpatroli. Tepat pukul 11 malam, para prajurit KKO yang bergerak dalam senyap mencabut pin granat dan melemparkannya melalui lubang jendela yang terbuka lebar, lalu dengan cepat menghujani kedua gubuk tersebut dengan tembakan senapan serbu AK-47.

Delapan prajurit Malaysia yang sama sekali tak sigap, terlambat bereaksi, dan akhirnya tewas seketika diberondong peluru. Komandan kompi dan 19 prajurit Malaysia lainnya terluka sehingga tak mampu melawan. Kelompok KKO lain yang menyerang pos polisi tidak seberuntung serangan pertama, karena para prajurit yang berjaga dapat mundur ke pos mereka yang memiliki pertahanan baik dan lalu menyerang dari dalam. Kelompok lain yang menyerang perusahaan kayu menemukan kantor dalam keadaan kosong, lalu menjarah apa saja yang ada didalamnya, termasuk wiski.

Sementara itu, sang manajer perusahaan kayu kabur dan lari ke markas 3rd RMA yang baru diserang, dan meminta para prajurit Malaysia untuk menyerang balik, tapi mereka terlalu takut dan memilih bersembunyi. Tak sampai satu jam, seluruh penyerang undur diri ke rawa-rawa di sekitar Kalabakan dan menunggu pergerakan rakyat Indonesia untuk merebut Tawau. Seandainya saja para penyerang langsung bergerak maju ke Tawau, akhir ceritanya pasti akan berbeda.

Mayjen Walter Walker dikabari pukul 2 malam waktu setempat  bahwa Tawau telah diduduki. Ia melakukan inspeksi sendiri ke lokasi pertempuran di Kalabakan pada pagi harinya. Walker juga dikabari bahwa Tunku Abdul Rahman sudah mengetahui kejadian penyerangan di Kalabakan, dan mengumumkan akan berangkat ke Sabah dan langsung ke Tawau untuk observasi lapangan lebih lanjut. Itu merupakan penyerangan terbuka pertama, perang pertama antara Indonesia-Malaysia.

Mendengar hal itu Mayjen Walker langsung minta diterbangkan ke Kinabalu- saat itu bernama Jesselton- untuk mengunjungi Tunku. Disana ia bertemu Inspektur Jenderal Polisi Claude Fenner yang telah tiba lebih dulu. Walker lalu memberitahu Fenner segala sesuatunya mengenai apa yang sebenarnya terjadi, juga termasuk peringatan yang sudah diumumkan oleh Glennie jauh-jauh hari sebelumnya dan juga mengenai pasukan 3rd RMA yang payah.

Walker memutuskan akan menceritakan segala fakta pada Tunku, tapi ditahan sejenak oleh Fenner. Fenner yang mengenal Tunku dengan sangat baik, tahu bahwa Tunku memiliki rasa ego yang tinggi. Tunku pasti tidak akan percaya bahwa prajurit pribumi Melayu, yang dikenal hebat, ternyata takluk dan dapat dikalahkan oleh prajurit Indonesia dengan stanpa perlawanan yang berarti.

Atas nasehat Fenner, Walker akhirnya memoles ceritanya. “Pasukan Indonesia melakukan penyerbuan dengan gerakan merapat dengan sangat baik, memanfaatkan hutan-hutan di sekitar wilayah Kalabakan, dan melakukan penyerangan mendadak dalam jumlah yang sangat besar, kira-kira satu batalion. Perlawanan pasukan Malaysia yang kalah jumlah berlangsung sampai titik darah penghabisan!”

Dari sinilah, maka disebutkan bahwa Kalabakan diserbu oleh satu batalion prajurit KKO. Padahal faktanya para penyerang hanyalah berjumlah tidak lebih dari tiga regu. Tunku yang mendengar hal tersebut merasa terharu dan tergerak hatinya. Saat menjenguk prajurit yang selamat di Tawau, beliau memberikan para prajurit tersebut sejumlah uang, serta mendirikan monumen baru untuk mengenang peristiwa penyerangan tersebut, yakni; Monumen Kalabakan. [ ]

Tags:
garda nasional marinir TNI marinir indonesia prajurit KKO korps komando operasi konfrontasi malaysia semalam di malaysia royal malay regiment pending emas antek kolonial antek nekolim tunku abdul rahman
Share:

Artikel Terkait:

Tentara Laut Diraja Malaysia Beli Rudal Naval Strike Seharga Rp 2 Triliun

Tentara Laut Diraja Malaysia Beli Rudal Naval Strike Se

  • Senin, 23 Apr 2018
Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [3]: Gurkha Menyerbu Wilayah Indonesia

Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [3]: Gurkha M

  • Rabu, 18 Apr 2018
Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [2]: Hadapi Indonesia, Inggris Turunkan Gurkha

Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [2]: Hadapi I

  • Rabu, 18 Apr 2018
Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [1]: Lahirnya Malaya National Liberation Army

Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [1]: Lahirnya

  • Rabu, 18 Apr 2018
  • Terpopuler
  • Trending
Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

  • Rabu, 15 Feb 2017 | 12:01 PM
Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

  • Jumat, 3 Mar 2017 | 06:48 AM
Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 10:40 AM
Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

  • Selasa, 14 Feb 2017 | 02:54 PM
Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 08:25 AM
Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

  • Rabu, 27 Jun 2018 | 07:09 AM
Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

  • Jumat, 1 Jun 2018 | 08:00 AM
Sebotol Madu di Amankan, Saat  Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Sebotol Madu di Amankan, Saat Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

  • Rabu, 30 Mei 2018 | 09:00 AM
Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

  • Senin, 14 Mei 2018 | 12:16 AM
Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

  • Senin, 23 Apr 2018 | 02:30 PM

Tag Terpopuler

Gardanasional Tni Menteri Pariwisata Arief Yahya Garda Nasional Tni Menpar Arief Yahya Menpar Arief Yahya Militer Tni Al Terorisme Wonderful Indonesia Militer Tni Ad Polri Bnpt Pariwisata Indonesia Panglima Tni Amerika Serikat Mabes Tni Tentara
Konfrontasi Indonesia-Malaysia: KKO Habisi Tentara Malaysia di Kalabakan
Disebutkan , Kalabakan diserbu satu batalion prajurit KKO. Padahal faktanya para penyerang berjumlah tidak lebih dari tiga regu

Konfrontasi Indonesia-Malaysia: KKO Habisi Tentara Malaysia di Kalabakan

  • Selasa, 17 April 2018   07:00 PM
  • Giffar

GARDANASIONAL--Dari sekian banyak kegagalan penyusupan sukarelawan Dwikora Indonesia ke Malaysia, sukses penyerbuan dan penyerangan ke Kalabakan merupakan suatu catatan gemilang bagi pihak Indonesia.

Namun, ada sejumlah fakta menarik yang tak banyak diketahui publik, seperti dikisahkan sendiri oleh Mayjen Walter Walker dalam otobiografinya, ‘Fighting General. The Public and Private Campaigns of Sir General Walter Walker’.

Alkisah, sebenarnya pendadakan di Kalabakan tidak perlu terjadi, karena sudah ada peringatan sebelumnya dari Brigadir Jenderal Glennie, Deputy Director of Operations. Glennie yang gemar menyusuri anak sungai di Kalimantan dapat membaca, kalau Tawau yang memiliki banyak industri perkebunan dan tiga perlima  populasinya adalah tenaga kerja Indonesia, merupakan wilayah atau tempat strategis yang dengan mudah dapat didadaki Indonesia.

Lima kompi digelar dan diterjunkan Indonesia di Pulau Sebatik. Reputasi serta keahlian tempur prajurit Indonesia yang cukup membuat ngeri, membuat Glennie memberikan peringatan waspada bagi prajurit 3rd Batt, Royal Malay Regiment (RMA) dan satu kompi King's Own Yorkshire Light Infantry yang saat itu menjaga Tawau. Karena Royal Navy memiliki destroyer yang memiliki radar di lepas pantai Tawau, Brigjen Glennie bisa membaca bahwa arah serangan nantinya akan datang bukan melalui wilayah laut, melainkan dari wilayah rawa yang sulit dijaga.

Sayangnya, 3rd RMA yang baru tiba di Tawau tidak mengikuti perintah Glennie. Saat 35 KKO dan 128 sukarelawan menyeberangi perbatasan, tujuan awal mereka memang menyerang Kalabakan di sebelah barat dan kemudian menunggu dukungan dari TKI yang bekerja di sana untuk bergabung bersama dan menduduki Tawau. Strategi popular uprising, yang merupakan gaya komunis ini didasarkan pada laporan intelijen yang terlalu berani dan cenderung mengarah ke ilusi.

Setelah delapan hari melintasi rawa, pada 29 Desember pasukan KKO tiba di tepi hutan di sekitar Kalabakan, dan siap untuk melancarkan serangan. Kalabakan sendiri hanya diperkuat di dua posisi, satu pos polisi di tepi sungai yang mengarah ke Cowie Harbour dan dua gubuk milik RMA. Pos polisi yang diperkuat oleh barikade kawat berduri dan kantung pasir dijaga oleh 15 personel. Sementara itu RMA memiliki kekuatan satu peleton dan dua seksi. Bodohnya, gubuk-gubuk ini tidak diperkuat oleh karung-karung pasir yang setidaknya bisa menghentikan laju peluru.

Saat malam tiba, prajurit 3rd RMA juga tidak disiplin. Sebagian besar bersantai, ada yang terus mengisi perut, membaca buku, mencuci baju, dan tidak ada personel yang berpatroli. Tepat pukul 11 malam, para prajurit KKO yang bergerak dalam senyap mencabut pin granat dan melemparkannya melalui lubang jendela yang terbuka lebar, lalu dengan cepat menghujani kedua gubuk tersebut dengan tembakan senapan serbu AK-47.

Delapan prajurit Malaysia yang sama sekali tak sigap, terlambat bereaksi, dan akhirnya tewas seketika diberondong peluru. Komandan kompi dan 19 prajurit Malaysia lainnya terluka sehingga tak mampu melawan. Kelompok KKO lain yang menyerang pos polisi tidak seberuntung serangan pertama, karena para prajurit yang berjaga dapat mundur ke pos mereka yang memiliki pertahanan baik dan lalu menyerang dari dalam. Kelompok lain yang menyerang perusahaan kayu menemukan kantor dalam keadaan kosong, lalu menjarah apa saja yang ada didalamnya, termasuk wiski.

Sementara itu, sang manajer perusahaan kayu kabur dan lari ke markas 3rd RMA yang baru diserang, dan meminta para prajurit Malaysia untuk menyerang balik, tapi mereka terlalu takut dan memilih bersembunyi. Tak sampai satu jam, seluruh penyerang undur diri ke rawa-rawa di sekitar Kalabakan dan menunggu pergerakan rakyat Indonesia untuk merebut Tawau. Seandainya saja para penyerang langsung bergerak maju ke Tawau, akhir ceritanya pasti akan berbeda.

Mayjen Walter Walker dikabari pukul 2 malam waktu setempat  bahwa Tawau telah diduduki. Ia melakukan inspeksi sendiri ke lokasi pertempuran di Kalabakan pada pagi harinya. Walker juga dikabari bahwa Tunku Abdul Rahman sudah mengetahui kejadian penyerangan di Kalabakan, dan mengumumkan akan berangkat ke Sabah dan langsung ke Tawau untuk observasi lapangan lebih lanjut. Itu merupakan penyerangan terbuka pertama, perang pertama antara Indonesia-Malaysia.

Mendengar hal itu Mayjen Walker langsung minta diterbangkan ke Kinabalu- saat itu bernama Jesselton- untuk mengunjungi Tunku. Disana ia bertemu Inspektur Jenderal Polisi Claude Fenner yang telah tiba lebih dulu. Walker lalu memberitahu Fenner segala sesuatunya mengenai apa yang sebenarnya terjadi, juga termasuk peringatan yang sudah diumumkan oleh Glennie jauh-jauh hari sebelumnya dan juga mengenai pasukan 3rd RMA yang payah.

Walker memutuskan akan menceritakan segala fakta pada Tunku, tapi ditahan sejenak oleh Fenner. Fenner yang mengenal Tunku dengan sangat baik, tahu bahwa Tunku memiliki rasa ego yang tinggi. Tunku pasti tidak akan percaya bahwa prajurit pribumi Melayu, yang dikenal hebat, ternyata takluk dan dapat dikalahkan oleh prajurit Indonesia dengan stanpa perlawanan yang berarti.

Atas nasehat Fenner, Walker akhirnya memoles ceritanya. “Pasukan Indonesia melakukan penyerbuan dengan gerakan merapat dengan sangat baik, memanfaatkan hutan-hutan di sekitar wilayah Kalabakan, dan melakukan penyerangan mendadak dalam jumlah yang sangat besar, kira-kira satu batalion. Perlawanan pasukan Malaysia yang kalah jumlah berlangsung sampai titik darah penghabisan!”

Dari sinilah, maka disebutkan bahwa Kalabakan diserbu oleh satu batalion prajurit KKO. Padahal faktanya para penyerang hanyalah berjumlah tidak lebih dari tiga regu. Tunku yang mendengar hal tersebut merasa terharu dan tergerak hatinya. Saat menjenguk prajurit yang selamat di Tawau, beliau memberikan para prajurit tersebut sejumlah uang, serta mendirikan monumen baru untuk mengenang peristiwa penyerangan tersebut, yakni; Monumen Kalabakan. [ ]

Tags:
garda nasional marinir TNI marinir indonesia prajurit KKO korps komando operasi konfrontasi malaysia semalam di malaysia royal malay regiment pending emas antek kolonial antek nekolim tunku abdul rahman
Share:

Artikel Terkait:

Tentara Laut Diraja Malaysia Beli Rudal Naval Strike Seharga Rp 2 Triliun

Tentara Laut Diraja Malaysia Beli Rudal Naval Strike Se

  • Senin, 23 Apr 2018
Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [3]: Gurkha Menyerbu Wilayah Indonesia

Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [3]: Gurkha M

  • Rabu, 18 Apr 2018
Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [2]: Hadapi Indonesia, Inggris Turunkan Gurkha

Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [2]: Hadapi I

  • Rabu, 18 Apr 2018
Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [1]: Lahirnya Malaya National Liberation Army

Sepak Terjang Prajurit Gurkha di Malaysia [1]: Lahirnya

  • Rabu, 18 Apr 2018
  • Terpopuler
  • Trending
Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

Indonesia Siap Beli 50 Unit Kendaraan Lapis Baja BTR-80 Rusia

  • Rabu, 15 Feb 2017 | 12:01 PM
Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

Kemenpar Promosikan Indonesia Lewat Olahraga

  • Jumat, 3 Mar 2017 | 06:48 AM
Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

Rapim TNI di Istana Tanpa Panglima TNI, Kapuspen: Itu Hoax

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 10:40 AM
Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

Demi Pariwisata Tiga Desa Adat Batak Bersatu

  • Selasa, 14 Feb 2017 | 02:54 PM
Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

Polri Beri Catatan Positif Pelaksaan Pilkada Serentak 2017

  • Kamis, 16 Feb 2017 | 08:25 AM
Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

Tak Hanya Tembak Pesawat, KKSB Juga Lukai Anak Kecil di Kenyam, Papua

  • Rabu, 27 Jun 2018 | 07:09 AM
Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

Ini Hasil MoU BNPT Dengan Kemenkumham

  • Jumat, 1 Jun 2018 | 08:00 AM
Sebotol Madu di Amankan, Saat  Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Sebotol Madu di Amankan, Saat Densus 88 dan TNI Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

  • Rabu, 30 Mei 2018 | 09:00 AM
Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

Lagi, Bom Meledak Di Surabaya

  • Senin, 14 Mei 2018 | 12:16 AM
Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

Ini Rahasia Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Membentuk Profesionalitas Lemhannas

  • Senin, 23 Apr 2018 | 02:30 PM

Tag Terpopuler

Gardanasional Tni Menteri Pariwisata Arief Yahya Garda Nasional Tni Menpar Arief Yahya Menpar Arief Yahya Militer Tni Al Terorisme Wonderful Indonesia Militer Tni Ad Polri Bnpt Pariwisata Indonesia Panglima Tni Amerika Serikat Mabes Tni Tentara
Copyrights © 2019 Garda Nasional.
Tentang Kami Disclaimer Pedoman Media Siber
info@gardanasional.id