GARDANASIONAL, BEIJING - Setelah mengalami ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina soal penempatan peluncur misil di kawasan Laut Cina Selatan beberapa waktu lalu. Kini Cina berulah kembali, yakni menempatkan peluncur tersebut ditempat semula, yang sebelumnya sempat ditarik beberapa pekan, Kamis 14 Juni 2018.
Hal itu berdasarkan pada data Badan intelijen Israel, Image Sat International (ISI) sebelumnya telah merilis foto penginderaan satelit dari atas Pulau Woody, tempat di mana sistem rudal Beijing berada.
Pada foto yang diambil Jum'at 8 Juni 2018, tampaknya Cina telah mengembalikan sistem peluncur rudal darat ke udara ke Pulau Wood di Kepulauan Paracel.
Sehingga diduga , penarikan sementara peluncur rudal oleh Cina beberapa waktu lalu hanya untuk menurunkan ketegangan dengan Pentagon.
Dimana saat itu, Washington mengirim dua pesawat pembom B-52 dengan kemampuan nuklirnya ke wilayah yang disengketakan pada Laut Cina Selatan tersebut.
Bahkan dilaporkan, Amerika berencanan mengirimkan kapal perangnya ke Selat Taiwan dan meningkatkan patroli di kawasan Laut Cina Selatan.
Tidak hanya itu, penggalangan dukunganpun dilakukan terhadap beberapa Negara sekutu, diantaranya Perancis dan Inggris.
Seperti yang dirilis janes.com, penempatan kembali sistem peluncur rudal milik Cina, seperti membenarkan prediksi Badan Intelijen Israel yang menyebut penarikan hanya bersifat sementara saja.
ISI menjelaskan, bisa saja penempatan peluncur rudal tersebut hanya sebuah latihan rutin.
"Jika benar demikian maka dalam beberapa hari ke depan, kita dapat mengamati pemindahan di area yang sama,” ujarnya.