GARDANASIONAL, TARAKAN - Tugas BNPT mengkoordinasikan aparat penegak hukum dalam penanggulangan terorisme. Meski secara umum kasus terorisme di Kalimantan Utara tidak terlalu menonjol. Namun tidak menutup kemungkinan Kaltara menjadi incaran terorisme. Apalagi provinsi ini menjadi tempat persinggahan pelaku terorisme dari Indonesia yang akan pergi ke Filipina Selatan.
Demikian dikatan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol Budiono Sandi saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Antar Aparat Penegak Hukum Dalam Rangka Penanggulangan Terorisme dan Pengamanan Asian Games XVIII di Tarakan, Kaltara, Kamis 9 Agustus 2018.
"Hari ini kita lakukan dalam rangka sinergitas di Kaltara agar penanggulangan terorisme di sini bisa lebih baik dan mancar,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebuah fakta beberapa pelaku berhasil ditangkap Densus 88. Menunjukkan Kaltara merupakan salah satu tempat transit para pelaku terorisme yang hendak berangkat ke Filipina Selatan. Apalagi, Indonesia tengah bersiap menyelenggaran pesta olahraga Asian Games XVIII 2018, sehingga BNPT terus bergerak melakukan koordinasi dan antisipasi dengan aparat, baik di tingkat nasional maupun daerah.
"Artinya ancaman terorisme di Kaltara tetap ada,” katanya.
Menurutnya, sejak kejadian penyerangan di Mako Brimob Kelapa Dua, Densus 88 telah menangkap sebanyak 286 pelaku tindak pidana terorisme. Kedepan, penanganan kasus tersebut akan semakin berat setelah diputuskan organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sebagai organisasi terlarang. Sehingga siapapun yang masuk JAD bisa dikategorikan sebagai teroris. Sehingga sangat memungkinkan untuk menangkap pelaku di Kaltara.
Ia berharap dengan Rakor tersebut, hambatan berupa koordinasi antar aparat dalam penanggulangan terorisme di Kaltara dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga penangganan kasuspun terselesaikan sesuai dengan yang dicita-citakan.
Kasubdit Hubungan Antar Lembaga Penegak Hukum BNPT, Kombes Hando Wibowo menambahkan, Kaltara dipilih karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Olehnya itu, penguatan koordinasi dan sinergitas aparat sangat penting. Sehingga dalam penanggulangan terorisme di wilayah tersebut dapat berjalan dengan baik.
Kalimantan Utara (Kaltara) adalah salah satu provinsi termuda di Indonesia. Letaknya yang berbatasan dengan Malaysia, menjadikan Kaltara sebagai salah satu tempat persinggahan para pelaku terorisme, terutama yang akan pergi ke Filipina Selatan.